Dalam
berbagai aktifitas, kita selalu berkaitan dengan organisasi. Organisasi adalah
suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Tujuan mendirikan organisasi
Tujuan
organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan
khusus yang ditetapkan untuk masing-masing Karyawan. Tujuan-tujuan yang lebih
luas menyangkut kemampuan, penjualan, pangsa pasar, dan jasa dipecah ke dalam
tujuan-tujuan untuk masing-masing divisi, masing-masing pabrik, masing-masing
departemen, masing-masing kelompok kerja dan masing-masing karyawan individual.
Definisi
Organisasi itu mencakup tiga elemen pokok, yaitu :
- Struktur
organisasi
- Interaksi manusia,
dan
- kegiatan yang
mengarahkan pada tujuan
BAB I
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur
organisasi merujuk kepada cara dimana kegiatan-kegiatan sebuah organisasi yang
dibagi, diorganisasikan, dan dikoordinasikan. Deskripsi Emaest Dale tentang
organisasi sebagai proses 5 langkah memberikan sebuah kerangka kerja yang bagus
untuk pembahasan kita.
- Merinci semua
pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
Misalnya, tujuan rumah sakit adalah untuk merawat orang sakit.
- Membagi seluruh
beban kerja menjadi kegiatan yang secara logis dan menyenangkan agar dapat
dilaksanakan oles satu atau sekelompok orang. Ini diacu sebagai pembagian
kerja ( Division of Work ).
- Menggabungkan
tugas-tugas dengan cara yang logis dan efisien. Pengelompokan karyawan dan
tugas-tugas tersebut, pada umumnya dikenal sebagai departementalisasi.
- Menetapkan
mekanisme untuk koordinasi. Integrasi dari usaha-usaha individual,
kelompok dan bagian akan mempermudah pencapaian tujuan.
- Memantau
efektifitas struktur organisasi dan melakukan penyesuaian-penyesuaian
sejauh itu diperlukan.
BAB II
INTERAKSI MANUSIA
Adanya
struktur organisasi yang mapan sangat diperlukan untuk manjamin agar rencana
manajer dapat di laksanakan.
Manajer
harus manyusun suatu struktur organisasi yang orang-orang serta sumber-sumber
fisiknya dipersiapkan dengan baik untuk melaksanakan rencana dan mencapai
tujuan keseluruhan.
Jika
suatu perusahaan tumbuh, maka kebutuhan akan organisasi akan semakin meningkat.
Dengan semakin besarnya perusahaan, kiranya semakin diperlukan adanya
spesialisasi dan jumlah karyawan yang lebih banyak. Misalnya mempunyai satu
angkatan penjualan tidak hanya seorang salesmen atau dapat juga mempunyai satu
departemen akuntasi, tidak hanya satu pemegang buku. Banyaknya personalia
dengan spesialisasi yang ada tidak memungkinkan bagi seseorang untuk menangani
seluruh kegiatan. Karena manajer menghadapi jumlah karyawan yang besar, maka
diperlukan adanya organisasi. Di dalam organisasi, setiap anggota atau pelaku
pengorganisasian terdapat adanya sistem tugas, hubunga wewenang, tanggung jawab
dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajer agar pekerjaan dapat
dilakukan. Dan juga adanya suatu jaringan hubungan pribadi dan social yang
mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang.
BAB III
Kegiatan
Yang Mengarah Pada Tujuan
Dalam
setiap organisasi, kegiatan yang dilakukan harus mengarah pada tujuan. Kegiatan
tersebut seperti :
- Bisnis atau
usaha kecil
Bisnis kecil memainkan peran sentral dalam hidup kita
karena kita melakukan kelayakan aktifitas ekonomi kita dengan orang yang
menjalankan bisnis kecil. Bisnis kecil dapat diartikan sebagai bisnis yang
dimiliki dan dikelola oleh orang setempat. Seringkali dengan beberapa orang
pegawai bekerja di satu tempat. Ada Juga, arti bisnis kecil menurut definisi
pemerintah Amerika Serikat adalah bisnis yang mempunyai pegawai kurang dari 500
orang. Mungkin bagi anda, bisnis kecil mudah terabaikan kalau anda berfikir
mengenai dunia organisasi dan manajemen.
- Kewirausahaan
Kewirausahaan berbeda dari manajemen. Kewirausahaan
adalah fenomena yang terputus-putus, muncul untuk mengawali perubahan dalam
proses produksi, dan kemudian hilang sampai muncul lagi untuk mengawali
perubahan yang lain. Fungsi yang spesifik untuk menjadi wisausahawan adalah
kemampuan mengambil faktor-faktor produksi lahan, tenaga kerja dan modal, dan
menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru.
Kewirausahaan mempuyai paling sedikit 4 manfaat sisial,
yaitu ;
a. Kewirausahaan
memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Ada salah satu ahli ekonomi yang menyatakan bahwa
perusahaan baru dan kecil tampaknya dapat menyediakan pekerjaan baru dalam
ekonomi kita. Namun ada juga yang berpendapat bahwa tidak semua bisnis kecil
menciptakan lapangan pekerjaan. Pencipta lapangan kerja adalah perusahan baru
yang berkembang cepat pada usia mudanya.
b. Meningkatkan
produktifitas.
yaitu kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang
dan jasa dengan tenaga kerja dan input yang lain yang lebih sedikit. Dua kunci
untuk produktifitas yang tinggi adalah penelitian dan pengembangan (Litbang)
dan investasi dalam pabrik dan mesin baru.
c. Menciptakan
teknologi, produk dan jasa baru.
Konsekuensi lain dari asosiasi antara kewirausahaan
adalah peran yang dimainkan wirausahawan dalam memajukan teknologi, produk, dan
jasa yang inovatif. Banyak orang yang telah mengembangkan teknologi atau jasa
baru adalah karyawan dari perusahaan besar yang menolak penemuan yang sudah ada
dan memaksa penemu menjadi wirausahawan.
d. Mengubah
dan meremajakan persaingan pasar.
Bisnis kecil diciptakan oleh wirausahawan sebagai agen
perubahan dalam ekonomi pasar dan daya saing dalam bisnis.
Wirausahawan
mempunyai 2 Faktor yaitu :
- Faktor
psikologi, antara lain :
- Kebutuhan
untuk berprestasi.
Wirausahawan mempunyai kebutuhan untuk berprestasi.
- Letak
kendali.
Setiap wirausahawan harus mengendalikan hidup mereka
sendiri bukan berdasarkan keberuntungan atau nasib.
- Toleransi
terhadap resiko.
Wirausahawan harus berani mengambil resiko untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
- Toleransi
terhadap keragu-raguan.
Wirausahawan lebih banyak menghadapi keragu-raguan dalam
menjalankan usahanya karena untuk pertama kalinya dilakukan.
- Tingkah
laku tipe A.
Wirausahawan berani melakukan lebih banyak dengan waktu
yang lebih sedikit walaupaun ditentang banyak orang.
- Faktor
sosiologi, biasanya meliputi :
- Ras
- Etnik
- Seksual
BAB IV
REKAYASA ULANG PERUSAHAAN
Pendekatan
muktahir yang palin banyak dipublikasikan untuk memperbaiki organisasi adalah
kebiasaan “rekayasa ulang perusahaan” (reengineering the corporation), seperti
yang dipakai oleh Michael Hammer dan James Champy untuk judul buku mereka.
Rekayasa ulang termasuk penilaian ulang yang signifikan mengenai apa arti
mengenai apa arti sebenarnya dari organisasi tertentu.
Organisasi
dapat cenderung mengalami stagnasi kalau anggota organisasi, termasuk
manajernya memfokuskan pada ‘tetangga’ langsung mereka, seperti pekerjaan dan
departemen mereka bukanya pada pola hubungan yang luas tempat mereka bekerja dan mempengaruhi
hidup orang lain. Jadi rekayasa ulang meliputi mendefinisikan ulang proses
sebagai pola hubungan yang menghubungkan anggota organisasi dengan orang diluar
organisasi. Rekayasa ulang menjadi perlu kalau pekerjaan individual sudah
ditentukan dengan baik dan dilaksanakan dengan baik pula. Pengaruh gabungan
pada orang lain dari usaha tersebut tidak efisien untuk organisasi dan tidak
memuaskan pelanggan dan orang lain.
Rekayasa
ulang berarti memikirkan ulang secara radikal dan mendesai ulang proses yang
kita gunakan untuk menciptakan nilai (bagi pelanggan) dan melaksanakan
pekerjaan. Kecepatan, mutu jasa, serta biaya umum dan administrasi sebagai isu
persaingan penting yang dewasa ini dapat digarap dengan rekayasa ulang. Hammer
mengatakan ciri khas perusahaan yang benar-benar sukses adalah kemampuanya untuk
menghentikan apa yang dulu pernah sukses. Di dunia ini tidak ada rumus yang
selalu berhasil.
Rekayasa
ulang merupakan organisasi beralih pola hubungan, bukan wujud yang tertentu
seperti mesin dan bangunan. Tom Petter, pengarang buku ‘In Search of Excellence”
, telah mempelajari puluhan kasus yang organisasinya di beri wewenang untuk
menciptakan ide, produk, serta hubungan baru. Pemberian wewenang itu disebut
sebagai manajemen pembebasan, berasal dari organisasi fleksibel dan lebih
penting sikap manajemen yang bias terhadap usaha kreatif manusia.
Disusun oleh :
§ ARI OKTAVIANI (2005101104)
§ BERNADETA NIA (2005101107)
§ ROSITA ISMAULI (2005101154)
§ TITIS TAMI ASTRIA (2005101120)