Oleh : Sunarto – YBØUSJ
PERALATAN DAN FASILITAS YANG DIPERLUKAN RUANGAN STASIUN
Perangkat radio amatir buatan pabrik makin hari makin kecil dimensinya, sehingga relatif makin kecil ruangan yang diperlukan untuk menyusun suatu stasiun radio amatir. Dengan sebuah meja ukuran setengah biro, seorang amatir radio sudah dapat menyusun sebuah stasiun untuk UHF, VHF dan HF dengan mode phone maupun CW dan cukup ruang untuk menuliskan data QSO pada logbook.
Oleh karena sesuai peraturan yang berlaku, seorang amatir radio hanya diperbolehkan memiliki stasiun dengan alamat yang sama dengan alamat pemilik IAR, maka pemikiran penempatan stasiun ini tentu saja ke rumah kita.
Untuk menentukan dimana letak stasiun dirumah, akan sangat tergantung dari situasi rumah, keadaan keluarga serta selera pribadi masingmasing amatir. Namun sekiranya perlu
diingat bahwa penentuan letak hendaknya jangan terlalu egoistis, harus selalu diperhatikan
kepentingan anggota keluarga yang lain. Partisipasi keluarga terhadap kegiatan kita sangat
diperlukan.
Secara relatif, penentuan letak stasiun akan sangat mudah apabila didalam rumah hanya
ada satu alternatif saja. Makin besar rumah dan makin banyak alternatif untuk meletakkan stasiun
radionya serta makin banyak anggaran yang tersedia untuk itu, maka pengambilan keputusan
menjadi makin sulit.
Beberapa rekan amatir menyenangi letak stasiun didalam kamar tidur sehingga tidak
mengganggu anggota keluarga lain yang sedang menikmati siaran TV, sedang belajar ataupun
sedang menemui tamu. Bila tengah malam propagasi bagus, dengan mudah dapat menggapainya.
Akan tetapi bila kita tidak tidur sendiri, maka mau tidak mau harus beroperasi “CW only”.
Rekan amatir lain menyenangi letak stasiun dekat dengan dapur agar mudah mengambil
air minum ataupun dekat kamar mandi. Kesemuanya itu sangat tergantung kepada keadaan
masingmasing amatir untuk mencapai operating conveniency yang optimal. Sudah barang tentu
apabila tersedia kamar tidur cadangan akan sangat menguntungkan.
Cara mengatur letak peralatan agar sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan
dan pencabutan kembali kabel koaksial dari transmitter, memudahkan pemasangan dan
pencabutan kembali kabel power supply dari jaringan listrik. Hal ini sangat penting untuk
tindakan keamanan dari kemungkinan bahaya petir terutama pada musim penghujan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah keteraturan letak kabelkabel penghubung untuk
menghindari salah sambung yang dapat mengakibatkan kerugian besar. Pemberian tandatanda
yang cukup jelas dimengerti dan mudah terbaca, baik untuk kabelkabel koaksial maupun kabel
kabel penghubung lainnya. Setiap hubungan hendaknya menggunakan socket, penggunaan
berbagai jenis socket yang tepat dapat menghindarkan salah tancap.
Meletakkan CW keyer diatur cukup rendah sehingga tangan tidak cepat lelah untuk
operasi pada jangka lama dan menghindarkan terjadinya banyak kesalahan dalam mengetuk.
Letak keyer setinggi tangan kursi tempat duduk anda adalah letak yang cukup ideal. Keyer perlu
diberikann pemberat yang cukup sehingga tidak mudah tergeser atau dapat dipasang mati di meja.
Grounding adalah suatu hal yang seringkali diabaikan, padahal fungsinya sangat penting
Ground ini sangat penting untuk keamanan dari bahaya kortsleuting disamping itu juga penting
agar pancaran radio anda dapat lebih sempurna. Untuk ini maka letak stasiun anda makin baik bila
makin mudah mencapai ground. Ground yang paling mudah dan cukup andal adalah dengan cara
memasukkan kabel tembaga yang cukup besar ke dalam sumur.
TRANSCEIVER
Bagi rekan amatir yang menggunakan perangkat homebrew, dari segi keamanan perlu
diperhatikan adanya kelengkapan kotak terutama penutupan bagianbagian yang ada tegangan
listriknya dan yang memamncarkan RF. Hal ini seringkali diabaikan pada pesawatpesawat
homebrew.
Perlu adanya pemberian tanda batas frekuensi untuk menghindarkan pelanggaran
bandplan. Penggunaan frequency counter sangat dianjurkan untuk keperluan ini. Pembuatan
frequency counter ini relatif dapat dilaksanakan dengan biaya yang cukup terjangkau dan dapat
dirangkai sendiri. Bila anda sudah mampu merangkai homebrew transmitter, maka tidak akan ada
kesulitan untuk merangkai frequency counter.
Kestabilan osilator perlu diperhatikan agar pancaran anda tidak lari kemanamana
sehingga menimbulkan kejarkejaran dan masuk ke frekuensi rekan lain dan membuat kacau
suasana. Penggunaan osilator kristal ataupun penggunaan PLL cenderung dapat menolong dengan
segala kerugiannya tentunya.
Jenis antena yang paling sederhana adalah antena dipole, cukup dengan membentangkan
seutas kawat sepanjang setengah lambda diikatkan pada dua batang pohon. Jenis antena
berikutnya adalah antena ground plane dan yang lain lagi adalah antena Yagi. Antena Yagi adalah
antena yang dapat diarahkan menuju titik tujuan pada arah tersebut antena ini memberikan signal
lebih besar dibanding dengan dipole.
Mengenai cara meletakkan antena perlu pula mendapat perhatian. Secara akstrim dapat
dikatakan bahwa memasang antena VHF dipuncak gunung akan dapat mencapai jangkauan yang
sangat jauh dan meletakkan antena HF didekat laut akan sangat menguntungkan untuk DXing.
Namun dalam kebanyakan hal pemilihan tempat demikian tidaklah mungkin sehingga tempat
meletakkan antena merupakan kompromi dari apa yang dimiliki.
Namun ada petunjuk yang dapat dihimpun oleh penulis tentang letak antena adalah
sebagai berikut :
1. Letakkan pada ketinggian yang cukup agar mampu memberikan hasil cukup baik.
2. Cukup jauh dari antena TV, jaringan listrik dan jaringan telepon, paling tidak 5 meter.
Hindarkanlah bentangan dipole sejajar dengan kabel listrik maupun kabel telepon
Sesuai dengan peraturan yang berlaku, tidak ada pembatasan mengenai pemilikan jenis
antena. Seorang amatir tingkat siaga dapat juga memiliki antenna untuk 20 meter (misalnya untuk
keperluan SWL).
SWR METER
SWR adalah singkatan dari istilah standing Wave Ratio, sedang SWR meter adalah alat
untuk mengukur SWR. Alat ini penting untuk setiap stasiun radio. Dapat dipasang diantara
pesawat transmitter dan koaksial kabel yang menuju ke antena. Harus dijaga agar SWR meter
menunjukkan angka yang rendah, sedapat mungkin 1.1. Apabila SWR meter menunjukkan angka
di atas 1.5 berarti antena tidak match. Kalau transmit terus, dalam jangka waktu yang lama,
pesawat akan menjadi panas. Apabila dilanjutkan lagi, pesawat dapat mengalami kerusakan.
Perlu dijaga agar SWR tetap menunjukkan angka yang rendah, hal ini dimaksudkan agar
pesawat awet. Kecuali itu SWR yang rendah memberikan kemungkinan bekerja pada band yang
cukup lebar dengan tanpa menjalankan tuner.
Sangat mengutungkan bila SWR meter tetap terpasang agar setiap saat kemungkinan
terjadinya perubahan SWR dapat cepat diketahui dan segera dapat diambil langkahlangkah dan
tidak keburu merusakkan pesawat. Walaupun disadari bahwa adanya penambahan alat tersebut
akan menambah sedikit losses akan tetapi keamanan lebih terjamin.
SWR meter yang dilengkapi dengan tuner dapat menambah kelebaran frekuensi kerja,
akan tetapi juga akan sedikit menambah losses. Kebanyakan rekan amatir lebih menyukai
berusaha mengeset antena dengan SWR serendah mungkin daripada harus menggunakan tuner.
Antena dengan SWR 1 : 1.1 biasanya sudah dianggap cukup baik dan sudah dapat memberikan
kelebaran band yang cukup.
TOWER
Telah diuraikan di depan bahwa letak antena diupayakan mempunyai ketinggian yang
cukup, untuk itu dapat digunakan bendabenda alam yang ada di sekeliling stasiun misalya pohon
kelapa, pohon cemara dan sebagainya untuk mengikatkan dipole.
Dengan tambahan sedikit, menara air di rumah dapat pula berfungsi ganda untuk
menempatkan antena, ataupun bahkan penambahan sedikit bahan pada bubungan rumah anda
dapat pula memenuhi kebutuhan.
Apabila bendabenda alam tersebut di atas tidak didapatkan, maka sebatang bambu dapat
pula digunakan untuk menyangga antena ataupun mungkin seseorang lebih menyukai pipa air
minum yang disusun secara teleskopik. Bila ini dipandang kurang cukup, maka diperlukan
pembuatan tower.
Dua jenis tower yang akan dipergunakan sebagai contoh disini adalah :
a. Tower susun
Biasanya tower ini terdiri atas rangka dari besi beton atau pipa kecil disusun berbentuk
prisma segitiga atau bias segiempat. Agar tower ini dapat berdiri tegak maka diperlukan kabel
baja penegang. Gunakan kabel untaian serabut baja, kabel tunggal akan lebih mudah putus dan
juga sulit ditekuk. Untuk menjaga agar kabel penegang tidak resonansi dengan antena, maka kabel
dibagi dalam segmensegmen dan di antaranya diberikan isolator. Kabel penegang ditambatkan ke
tandah dengan angkor yang kokoh pada jarak 6080 persen panjang tower, diukur dari dasar
tower.
Tower jenis ini mempunyai keuntungan antara lain adalah bahwa bongkarpasangnya
relatif gampang, sehingga memberikan kemudahan untuk dipindahpindahkan bila diperlukan.
Lebar band yang melebihi ketentuan, adanya harmonic serta timbulnya spurius perlu
diperhatikan benar dan dihindarkan agar tidak mengganggu rekan lain serta mengganggu tetangga.
Bagi rekan amatir yang menggunakan perangkat transceiver buatan pabrik, tersedia
berbagai macam pilihan jenis serta merk. Untuk dapat melakukan pemilihan yang tepat, maka
harus diperhatikan ketentuanketentuan yang berlaku.
Misalnya pesawat radio kemersial, tidak boleh digunakan untuk kegiatan radio amatir.
Kecuali bila semua komponennya dicabuti dan komponen cabutan tadi dirakit menjadi perangkat
homebrew sehingga mendapatkan IPPRA.
Seseorang akan melakukan QSO dengan rekanrekan seIndonesia pada band 80 meter,
sedangkan IARnya tingkat siaga, maka pilihan perangkat akan jatuh kepada perangkat yang daya
pancarnya tidak melebihi ketentuan yang berlaku.
Pada pembelian perangkat second hand perlu diperhatikan powernya, jangan sampai
melebihi apa yang tercantum pada spesifikasi. Power sebuah transmitter buatan pabrik dapat
diubah menjadi lebih tinggi dari spesifikasinya, akan tetapi ini akan memperpendek umurnya dan
dapat menimbulkan adanya gangguangangguan.
Perlu diperhatikan pula adanya fuse pada kabel penghubung transmitter dengan power
supply. Fuse ini berhubungan dengan dioda pengaman yang terdapat di dalam pesawat, berguna
agar apabila hubungan plus dan minus ke power supply terbalik, maka ia akan putus sehingga
pesawat kita tidak menjadi rusak.
Sebelum mulai beroperasi, perlu dichek terlebih dahulu apakah transmisi kita
menimbulkan gangguan terhadap perangkat elektronik tetangga (radio, TV, sound system, telepon
dsb).
POWER SUPPLY
Power supply dapat pula dibuat sendiri dengan mudah, jauh lebih mudah daripada
membuat transmitter homebrew. Hasilnya akan lebih andal daripada membeli power supply
dengan merk yang belum terkenal.
Yang perlu diperhatikan pada power supply adalah jangan sampai terjadi voltage drop
pada saat diberikan beban maksimum. Voltage drop akan dapat merusakkan transmitter.
Pembelian power supply untuk merkmerk yang belum terkenal, perlu diperhatikan
komponenkomponennya, secara visual dapat diperhatikan besarnya trafo dan besarnya
kondensator untuk dapat memperkirakan secara visual kemampuannya. Setelah itu perlu ditest
dengan pembebanan. Jangan percaya begitu saja pada tulisan yang terdapat pada kotak power
supply tersebut.
Kelengkapan voltmeter pada power supply adalah sangat penting agar kita dapat
mengamati setiap saat voltase yang dihasilkannya demi keawetan pesawat kita.
KEYER
Berbagai macam keyer terdapat di pasaran, baik yang elektronik maupun yang biasa.
Pemilihan jenis mana sangat tergantung pada kesukaan anda masingmasing. Untuk kecepatan
ketukan 20 WPM ke bawah, maka keyer yang tidak elektronik biasanya masih dapat digunakan.
Akan tetapi untuk ketukan di atas 20 WPM, pada umumnya memerlukan keyer elektronik.
Baik keyer yang biasa maupun yang elektronik dapat dibuat sendiri dengan mudah serta
biaya yang masih terjangkau oleh ratarata rekan amatir. Keyer elektronik mempunyai pedal
horisontal. Pencetan kekiri memberikan signal “dah” dan ke kanan memberikan “dit”. Junlah “dit”
atau “dah” akan tergantung dari pengaturan kecepatan dan lamanya pencetan.
Disamping itu terdapat pula jenis keyer yang dinamakan “semi automatic action key”.
Keyer ini mempunyai pedal yang horisontal, pencetan ke kiri akan memberikan signal “daa”
sedangkan pencetan ke kanan akan memberikan signal “dit”. Jumlah signal “dit” tergantung dari
lamanya pencetan
ANTENA
Antena mempunyai dua fungsi penting ialah mengubah getaran listrik yang dihasilkan
oleh transmitter anda menjadi gelombang elektromagnetik yang kemudian memancar menuju ke
sasaran, ialah teman anda berQSO. Fungsi kedua adalah sebaliknya menerima pancaran
gelombang elektromagnetik dari rekan kita dan mengubahnya menjadi getaran listrik yang
kemudian oleh receiver kita diolah sehingga menjadi informasi.
Dengan demikian dapat kita fahami bahwa antena mempunyai peranan yang sangat
penting pada keseluruhan sistem komunikasi. Makin bagus antena makin jauh dapat memancarkan
gelombang radio kita. Dengan antena yang tidak bagus, maka sekalipun transmitter kita adalah
yang tercanggih di dunia, tidak akan mampu berbuat banyak. Keberhasilan kita menyusun stasiun
radio yang baik sangat tergantung dari sistem antena.
Antena dapat kita buat sendiri dengan amat mudah, jauh lebih mudah daripada membuat
peralatan yang lain. Biayanyapun relatif sangat murah, padahal fungsinya amat menentukan.
Antena dapat kita sempurnakan designnya setiap waktu dengan tanpa membeli bahan yang baru.
b. Free Standing Fixed Tower
Tower susun relatif akan memerlukan tempat yang luas untuk menambatkan kabel
penegang. Apabila penggunaan tower jenis ini kurang dapat diterima, maka dapat didirikan free
standing fixed tower.
Tidak seperti halnya dengan tower susun, tower jenis ini praktis tidak untuk dibongkar
bongkarpasang. Biayanyapun tidak berbeda terlalu jauh dibanding tower susun.
Apabila digunakan antena pengarah, maka untuk memutar arah antena digunakanlah
Rotator, ditempatkan di ujung atas tower. Agar rotator tidak banyak menahan beban tekanan maka
di ujung atas tower ditempatkan sebuah bearing dan rotator ditempatkan di bawahnya.
Sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka tinggi maksimum tower sedemikian
sehingga tinggi antena tidak melebihi 25 meter, diukur dari permukaan tanah. Penempatan tower
di atas suatu bangunan memerlukan izin khusus.
Bagi rekan amatir yang tinggal di dekat Bandara, maka tinggi antena disesusikan dengan
peraturan yang berlaku.
FEEDER LINE
Feeder line (umumnya kebel koaksial) berfungsi menyalurkan getaran listrik dari
transmitter ke antena dan sebaliknya menyalurkan getaran listrik dari antena ke receiver.
Untuk penyalur getaran listrik dari dan ke antena tersebut di atas, kita dapat menggunakan
berbagai macam kabel ialah kabel tunggal, twin lead (seperti untuk TV hitam putih), kabel paralel
(yang rupanya mirip dengan tangga tali) dan dapat pula menggunakan kabel koaksial. Kabel
koaksial ini yang sekarang banyak digunakan karena lebih mudah penggarapannya.
Di pasaran terdapat berbagai macam merk dan berbagai macam ukuran besarnya.
Besarnya kabel koaksial akan banyak berpengaruh pada losses, makin besar ukurannya, losses
cenderung makin kecil.
Disamping ukuran besarnya, maka kabel koaksial mempunyai ukuran yang penting ialah
impedansi. Biasanya perangkat kita mempunyai impedansi 50 ohm.
Apabila kabel koaksial terlampau panjang, untuk merapikannya jangan digulung sehingga
merupakan lingkaran, karena hal ini akan dapat mempengaruhi impedansinya,
KELENGKAPAN ADMINISTRASI STASIUN
Sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku, maka setiap stasiun radio amatir
harus dilengkapi :
a. Rekaman IAR
b.
IPPRA asli
c.
Papan nama
d.
Diagram instalasi
e. Buku pedoman alat pemancar dan skemanya
f.
Logbook
Berdasarkan peraturan yang berlaku, logbook harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Berisi datadata percakapan yang terdiri atas :
a.
hari, bulan dan tahun
b.
jam berQSO dalam UTC
c.
nama panggilan stasiun lawan bicara
d.
band frekuensi
e.
kelas emisi
f.
daya pancar
2.
Logbook harus mempunyai halaman urut
3.
Setelah logbook penuh, harus disimpan paling sedikit 2 tahun, dihitung dari tanggal QSO
terakhir
Adapun contoh bentuk halaman logbook adalah sebagai berikut :
DATA OF QSO
STATION POWER
DATE UTC FREQ MODE CALL
SNT REC REMARKS
Perlengkapan lain dari suatu stasiun amatir radio dapat berupa :
a.
Jam dan kalender, diperlukan untuk setiap stasiun radio amatir agar logsheet dapat diisi
sesuai peraturan yang berlaku Penggunaan jam dengan display angka sampai 24 akan
lebih memudahkan operasi
b. Band Plan, digunakan agar kita selalu dapat ingat apakah kita bekerja pada segmen yang
benar
c.
Peta Radio Amatir, penting untu DXing dan SWLing, agar dapat mengetahui letak
negara yang bersangkutan sehingga arah antena kita dapat tepat.
d.
Tabel alokasi prefix, berguna pula bila kita melakukan SWL untuk mengetahui amatir dari
negara mana yang sedang QSO, sekaligus persiapan DXing.
e.
Kelengkapan suatu stasiun radio amatir dengan QSLcard serta kebiasaan mengisinya
sehabis QSO merupakan hal yang sangat menguntungkan diri sendiri, karena rekanrekan
menjadi senang terhadap kita
PERALATAN PELENGKAP
a. AVO Meter
Alat ini berfungsi sebagai alat ukur Ampere, Voltase baik AC maupun DC serta mengukur
besarnya Tahanan. Sehingga bila pada suatu saat terdapat gangguan pada stasiun, dapat segera
dicheck sebabsebabnya sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
b. Toolkit
Tersedianya toolkit pada stasiun dapat memungkinkan dapat diatasinya gangguan kecil
kecilan secara baik. Penggunaan alat yang tidak tepat akan dapat merusakkan perangkat.
c. Solder dan Patri
Tersedianya Solder dan Patri pada stasiun radio akan sangat bermanfaat, untuk
memungkinkan gangguan pada sambungansambungan dapat segera teratasi. Timah patri
untuk ini biasanya digunakan yang angkanya 60/40
ALAT DAN TINDAKAN PENGAMANAN
PENANGKAL PETIR
a. Terjadinya petir dan fungsi penangkal petir
Gesekan antara dua gumpalan udara, misalnya apabila di udara terdapat angin yang
bertiup pada arah yang berbeda, dapat menimbulkan adanya listrik statik pada gumpalan udara
tersebut. Gumpalan udara yang bermuatan listrik ini, ada yang muatannya positif dan ada yang
negatif, kemudian bergerak sesuai arah angin dan berusaha untuk melepaskan kembali muatan
listriknya. Bila gumpalan udara yang bermuatan listrik positif bertemu dengan gumpalan udara
dengan muatan yang berlawanan, maka pada jarak yang cukup dekat akan melepaskan muatan
listriknya, terjadilah bunga api listrik yang disertai suara yang kita sebut petir. Apabila gumpalan
udara bermuatan listrik tadi tidak bertemu dengan gumpalan udara lain muatannya berlawanan,
maka bila cukup dekat dengan bumi, akan berusaha untuk melepaskan muatannya ke bumi. Bila
ada pohon atau rumah maka pelepasan muatan listrik tersebut disalurkan melalui pohon atau
rumah tersebut. Sehingga pohon atau rumah yang digunakan untuk penyaluran pelepasan muatan
listrik tersebut dikatakan “disambar petir”.
Pelepasan muatan listrik ke bumi tersebut akan lebih disukai bila disalurkan melalui
konduktor yang baik, misalnya melalui kabel tembaga yang ditanamkan kedalam bumi cukup
dalam serta menjulang ke langit cukup tinggi, lebih disukai lagi bila ujung atasnya runcing. Inilah
yang disebut alat penangkal petir.
Apabila disamping rumah dipasang sebuah penangkal petir, yang lebih tinggi dari rumah
tersebut, maka petir lebih suka menyambar penangkal tadi daripada menyambar rumah itu. Jadi
fungsi penangkal petir sebenarnya bukan menolak datangnya petir, akan tetapi menyediakan
saluran yang bagus bagi udara yang bermuatan listrik untuk membuang muatan listriknya ke
bumi. Jadi marilah istilah penangkal petir tersebut di atas kita baca saja sebagai “penyalur petir”
atau ”penangkap petir”
Suatu antena juga terbuat dari bahan konduktor yang baik, koaksialnya juga konduktor
yang baik dan di ground secara baik pula, maka antena adalah juga merupakan penyalur petir yang
baik. Sekarang mungkinkah kita mengamankan antena dari sambaran petir.
Suatu cara agar antena terhindar dari sambaran petir adalah dengan menempatkan banyak
penangkal petir mengelilingi antena, merupakan pagar yang tingginya melebihi antena itu,
sehingga gumpalan awan yang bergerak tadi sebelum mencapai antena dihadang terlebih dahulu
oleh penangkal petir. Namun hal ini praktis tidak akan kita lakukan, karena biayanya yang
terlampau tinggi. Teknik pemagaran ini hanya digunakan pada gudanggudang atau pabrik bahan
peledak agar instalasi tersebut terhindar dari petir.
Penempatan penangkal petir di atas antena dapat juga sedikit memberikan pertolongan
karena sebagian petir akan lewat penangkal tersebut, akan tetapi tidak ada jaminan untuk secara
sempurna terhindar. Sebagian akan tetap menyalur lewat antenna dan walapuan yang mengalir
lewat antenna ini amat sangat kecil, pesawat akan tetap rusak.
Mengingat hal tersebut di atas, maka lokasi stasiun di dalam kamar tidur dan penempatan
perangkat di dekat tempat tidur anda, perlu dipertimbangkan secara masak untung dan ruginya,
khususnya mengenai bahaya petir ini.
Sekarang pemikiran kita tujukan saja kepada tidakan untuk menghindarkan pesawat dari
akibat petir, ini tidak sulit yaitu :
1. Cabut kabel koaksial sehabis pakai, jauhkan dari perangkat, letakkan ujungnya diatas
bumi.
2.
Jangan mengudara pada saat ada kemungkinan terjadinya petir, misalnya pada waktu
hujan.
3.
Lepaskan hubungan power supply dari jaringan PLN, karena petir dapat pula menyambar
kabel listrik PLN di jalan, yang akibatnya dapat sampai pula ke power supply terus ke
pesawat.
b. Alat kecil penghindar petir.
Di pasaran terjual pula alat kecil penangkal petir yang berfungsi sebagai penyaring. Alat ini
akan menyalurkan frekuensi radio de dalam pesawat dan membuang aliran petir ke bumi. Alat ini
dapat pula sedikit menolong, akan tetapi penulis tidak menganjurkan kepada rekanrekan amatir
untuk menggantungkan keamanan kepada alat tersebut.
INSPEKSI TOWER
Tower yang digalvanis akan jauh lebih tahan karat daripada yang tidak. Sekerupsekerup
tower yang terbuat dari bahan stainless steel akan lebih tahan karat.
Khususnya untuk towertower yang tidak tergalvanis perlu adanya inspeksi secara
periodik, setidaktidaknya setahun sekali. Sehingga segala macam perubahan yang terjadi segera
dapat terdeteksi dan dapat diambil tindakan pengamanan secara dini
PEMASANGAN ANTENA.
Apabila jaringan listrik PLN di lokasi stasiun tidak terisolasi, maka khususnya untuk antena
jenis dipole perlu diperhatikan agar apabila tali pengikat putus tidak menimpa kawat listrik yang
terbuka tersebut. Penggunaan kabel terisolasi untuk antena dipole akan lebih menambah
keamanan.
Khususnya untuk antena inverted V, maka ujungujung dipole perlu ditempatkan pada
ketinggian yang cukup sehingga tidak terjangkau oleh tangan manusia.
PENGGUNAAN STECKER/SOCKET
Ujung kabel power supply yang untuk ditancapkan ke jaringan listrik harus diberikan
stecker yang sesuai, jangan dibiarkan telanjang. Untuk ujung kawat yang tidak boleh kena aliran
listrik PLN diberikan socket yang jenisnya lain untuk menghindarkan salah tancap. Konektor lain
lainnya diusahakan agar jenisnya berlainan pula. Selanjutnya perlu pemberian tandatanda yang
jelas, mana yang positif dan mana yang negatif.
ISOLASI SAMBUNGAN
Semua sambungan kawat harus terisolasi dengan baik sehingga terhindar dari hubungan
pendek. Sedapat mungkin semua sambungan disolder sehingga tidak mudah lepas yang dapat
berakibat mengganggu operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar