---:::SIGMA KOMPUTER MITRA PROFESIONAL SOLUSI SERVICE KOMPUTER / LAPTOP ANDA HUB WA: 0812 9304 3286:::----

Sabtu, 25 Januari 2025

MENDIRIKAN STASIUN RADIO AMATIR

Oleh : Sunarto – YBØUSJ

PERALATAN DAN FASILITAS YANG DIPERLUKAN RUANGAN STASIUN

Perangkat radio amatir buatan pabrik makin hari makin kecil dimensinya, sehingga relatif  makin kecil ruangan yang diperlukan untuk menyusun suatu stasiun radio amatir. Dengan sebuah  meja ukuran  setengah biro, seorang amatir radio sudah dapat menyusun  sebuah  stasiun untuk  UHF, VHF dan HF dengan mode phone maupun CW dan cukup ruang untuk menuliskan data  QSO pada logbook.

Oleh karena sesuai peraturan  yang berlaku,  seorang amatir radio  hanya diperbolehkan  memiliki   stasiun   dengan   alamat   yang   sama   dengan   alamat   pemilik   IAR,   maka   pemikiran  penempatan stasiun ini tentu saja ke rumah kita.

Untuk   menentukan   dimana   letak   stasiun   dirumah,   akan   sangat   tergantung   dari   situasi  rumah,   keadaan   keluarga   serta   selera   pribadi   masing­masing   amatir.   Namun   sekiranya   perlu 

diingat   bahwa   penentuan   letak   hendaknya   jangan   terlalu   egoistis,   harus   selalu   diperhatikan 

kepentingan   anggota   keluarga   yang   lain.   Partisipasi   keluarga   terhadap   kegiatan   kita   sangat 

diperlukan.

Secara relatif, penentuan letak stasiun akan sangat mudah apabila didalam rumah hanya 

ada satu alternatif saja. Makin besar rumah dan makin banyak alternatif untuk meletakkan stasiun 

radionya   serta   makin   banyak   anggaran   yang   tersedia   untuk   itu,   maka   pengambilan   keputusan 

menjadi makin sulit.

Beberapa   rekan   amatir   menyenangi   letak   stasiun   didalam   kamar   tidur   sehingga   tidak 

mengganggu anggota keluarga lain yang sedang menikmati   siaran TV, sedang belajar   ataupun 

sedang menemui tamu. Bila tengah malam propagasi bagus, dengan mudah dapat menggapainya. 

Akan tetapi bila kita  tidak tidur sendiri, maka mau tidak mau harus beroperasi “CW only”.

Rekan amatir lain menyenangi letak stasiun dekat dengan dapur agar mudah mengambil 

air   minum   ataupun   dekat   kamar   mandi.   Kesemuanya   itu   sangat   tergantung   kepada   keadaan 

masing­masing amatir untuk mencapai operating conveniency yang optimal. Sudah barang tentu 

apabila tersedia kamar tidur cadangan akan sangat menguntungkan.

Cara mengatur letak peralatan agar sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan 

dan   pencabutan   kembali   kabel   koaksial   dari   transmitter,   memudahkan   pemasangan   dan 

pencabutan   kembali   kabel   power   supply   dari   jaringan   listrik.   Hal   ini   sangat   penting   untuk 

tindakan keamanan dari kemungkinan bahaya petir terutama pada musim penghujan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah keteraturan letak kabel­kabel penghubung untuk 

menghindari salah sambung yang dapat mengakibatkan kerugian besar. Pemberian tanda­tanda 

yang cukup jelas dimengerti dan mudah terbaca, baik untuk kabel­kabel koaksial maupun kabel­

kabel   penghubung   lainnya.   Setiap   hubungan   hendaknya   menggunakan   socket,   penggunaan 

berbagai jenis socket yang tepat dapat menghindarkan salah tancap.

Meletakkan   CW   keyer   diatur   cukup   rendah   sehingga   tangan   tidak   cepat   lelah   untuk 

operasi   pada   jangka   lama   dan   menghindarkan   terjadinya   banyak   kesalahan   dalam   mengetuk. 

Letak keyer setinggi tangan kursi tempat duduk anda adalah letak yang cukup ideal. Keyer perlu 

diberikann pemberat yang cukup sehingga tidak mudah tergeser atau dapat dipasang mati di meja.

Grounding adalah suatu hal yang seringkali diabaikan, padahal fungsinya sangat penting 

Ground ini sangat penting untuk keamanan dari bahaya kortsleuting disamping itu juga penting 

agar pancaran radio anda dapat lebih sempurna. Untuk ini maka letak stasiun anda makin baik bila 

makin mudah mencapai ground. Ground yang paling mudah dan cukup andal adalah dengan cara 

memasukkan kabel tembaga yang cukup besar ke dalam sumur.

TRANSCEIVER

Bagi rekan amatir yang menggunakan perangkat  homebrew,  dari segi  keamanan  perlu 

diperhatikan   adanya   kelengkapan   kotak   terutama   penutupan   bagian­bagian   yang   ada   tegangan 

listriknya   dan   yang   memamncarkan   RF.   Hal   ini   seringkali   diabaikan   pada   pesawat­pesawat 

homebrew.

Perlu   adanya   pemberian   tanda   batas   frekuensi   untuk   menghindarkan   pelanggaran 

bandplan.   Penggunaan   frequency   counter   sangat   dianjurkan   untuk   keperluan   ini.   Pembuatan 

frequency counter ini relatif dapat dilaksanakan dengan biaya yang cukup terjangkau dan dapat 

dirangkai sendiri. Bila anda sudah mampu merangkai homebrew transmitter, maka tidak akan ada 

kesulitan untuk merangkai frequency counter.

Kestabilan   osilator   perlu   diperhatikan   agar   pancaran   anda   tidak   lari   kemana­mana 

sehingga   menimbulkan   kejar­kejaran   dan   masuk   ke   frekuensi   rekan   lain   dan   membuat   kacau 

suasana. Penggunaan osilator kristal ataupun penggunaan PLL cenderung dapat menolong dengan 

segala kerugiannya tentunya.

Jenis antena yang paling sederhana adalah antena dipole, cukup dengan membentangkan 

seutas   kawat   sepanjang   setengah   lambda   diikatkan   pada   dua   batang   pohon.   Jenis   antena 

berikutnya adalah antena ground plane dan yang lain lagi adalah antena Yagi. Antena Yagi adalah 

antena yang dapat diarahkan menuju titik tujuan pada arah tersebut antena ini memberikan signal 

lebih besar dibanding dengan dipole.

Mengenai cara meletakkan antena perlu pula mendapat perhatian. Secara akstrim dapat 

dikatakan bahwa memasang antena VHF dipuncak gunung akan dapat mencapai jangkauan yang 

sangat jauh dan meletakkan antena HF didekat laut akan sangat menguntungkan untuk DX­ing. 

Namun   dalam   kebanyakan   hal   pemilihan   tempat   demikian   tidaklah   mungkin   sehingga   tempat 

meletakkan antena merupakan kompromi dari apa yang dimiliki.

Namun   ada   petunjuk   yang   dapat   dihimpun   oleh   penulis   tentang   letak   antena   adalah 

sebagai berikut :

1. Letakkan pada ketinggian yang cukup agar mampu memberikan hasil cukup baik.

2. Cukup jauh dari antena TV, jaringan listrik dan jaringan telepon, paling tidak 5 meter. 

Hindarkanlah bentangan dipole sejajar dengan kabel listrik maupun kabel telepon

Sesuai   dengan   peraturan   yang   berlaku,   tidak   ada   pembatasan   mengenai   pemilikan   jenis 

antena. Seorang amatir tingkat siaga dapat juga memiliki antenna untuk 20  meter (misalnya untuk 

keperluan SWL).

SWR METER

SWR adalah singkatan dari istilah standing Wave Ratio, sedang SWR meter adalah alat 

untuk   mengukur   SWR.   Alat   ini   penting   untuk   setiap   stasiun   radio.   Dapat   dipasang   diantara 

pesawat transmitter dan koaksial kabel yang menuju ke antena. Harus dijaga agar SWR meter 

menunjukkan angka yang rendah, sedapat mungkin 1.1. Apabila SWR meter menunjukkan angka 

di   atas   1.5   berarti   antena   tidak   match.   Kalau   transmit   terus,   dalam   jangka   waktu   yang   lama, 

pesawat akan menjadi panas. Apabila dilanjutkan lagi, pesawat dapat mengalami kerusakan.

Perlu dijaga agar SWR tetap menunjukkan angka yang rendah, hal ini  dimaksudkan agar 

pesawat  awet. Kecuali itu SWR yang rendah memberikan kemungkinan bekerja pada band yang 

cukup lebar dengan tanpa menjalankan tuner.

Sangat   mengutungkan   bila   SWR   meter   tetap   terpasang   agar   setiap   saat   kemungkinan 

terjadinya perubahan SWR dapat cepat diketahui dan segera dapat diambil langkah­langkah dan 

tidak keburu merusakkan pesawat. Walaupun disadari bahwa adanya penambahan alat tersebut 

akan menambah sedikit losses akan tetapi keamanan lebih terjamin.

SWR meter yang dilengkapi  dengan tuner dapat menambah kelebaran frekuensi kerja, 

akan   tetapi   juga   akan   sedikit   menambah   losses.   Kebanyakan   rekan   amatir   lebih   menyukai 

berusaha mengeset antena dengan SWR serendah mungkin daripada harus menggunakan tuner. 

Antena dengan SWR 1 : 1.1 biasanya sudah dianggap cukup baik dan sudah dapat memberikan 

kelebaran band yang cukup.

TOWER

Telah diuraikan  di depan  bahwa letak antena  diupayakan  mempunyai  ketinggian  yang 

cukup, untuk itu dapat digunakan benda­benda alam yang ada di sekeliling stasiun misalya pohon 

kelapa, pohon cemara dan sebagainya untuk mengikatkan dipole.

Dengan   tambahan   sedikit,     menara   air   di   rumah   dapat   pula   berfungsi   ganda   untuk 

menempatkan   antena,   ataupun   bahkan   penambahan   sedikit   bahan   pada   bubungan   rumah   anda 

dapat pula memenuhi kebutuhan.

Apabila benda­benda alam tersebut di atas tidak didapatkan, maka sebatang bambu dapat 

pula digunakan  untuk menyangga antena ataupun mungkin seseorang lebih menyukai  pipa air 

minum   yang   disusun   secara   teleskopik.   Bila   ini   dipandang   kurang   cukup,   maka   diperlukan 

pembuatan tower.

Dua jenis tower yang akan dipergunakan sebagai contoh disini adalah :

a. Tower susun

Biasanya tower ini terdiri atas rangka dari besi beton atau pipa kecil disusun berbentuk 

prisma segitiga atau bias segi­empat.  Agar tower ini dapat berdiri tegak maka diperlukan kabel 

baja penegang. Gunakan kabel untaian serabut baja, kabel tunggal akan lebih mudah putus dan 

juga sulit ditekuk. Untuk menjaga agar kabel penegang tidak resonansi dengan antena, maka kabel 

dibagi dalam segmen­segmen dan di antaranya diberikan isolator. Kabel penegang ditambatkan ke 

tandah  dengan   angkor   yang   kokoh   pada   jarak   60­80  persen   panjang   tower,   diukur   dari   dasar 

tower.

Tower   jenis   ini   mempunyai   keuntungan   antara   lain   adalah   bahwa   bongkar­pasangnya 

relatif gampang, sehingga memberikan kemudahan untuk dipindah­pindahkan bila diperlukan.

Lebar   band   yang   melebihi   ketentuan,   adanya   harmonic   serta   timbulnya   spurius   perlu 

diperhatikan benar dan dihindarkan agar tidak mengganggu rekan lain serta mengganggu tetangga.

Bagi   rekan   amatir   yang   menggunakan   perangkat   transceiver   buatan   pabrik,   tersedia 

berbagai macam pilihan jenis serta merk. Untuk dapat melakukan pemilihan yang tepat, maka 

harus diperhatikan ketentuan­ketentuan yang berlaku.

Misalnya pesawat  radio kemersial, tidak boleh digunakan untuk kegiatan radio amatir. 

Kecuali bila semua komponennya dicabuti dan komponen cabutan tadi dirakit menjadi perangkat 

homebrew sehingga mendapatkan IPPRA.

Seseorang akan melakukan QSO dengan rekan­rekan se­Indonesia pada band 80 meter, 

sedangkan IAR­nya tingkat siaga, maka pilihan perangkat akan jatuh kepada perangkat yang daya 

pancarnya tidak melebihi ketentuan yang berlaku.

Pada   pembelian   perangkat   second   hand   perlu   diperhatikan   powernya,   jangan   sampai 

melebihi   apa   yang   tercantum   pada   spesifikasi.   Power   sebuah   transmitter   buatan   pabrik   dapat 

diubah menjadi lebih tinggi dari spesifikasinya, akan tetapi ini akan memperpendek umurnya dan 

dapat menimbulkan adanya gangguan­gangguan.

Perlu diperhatikan pula adanya fuse pada kabel penghubung transmitter dengan power 

supply. Fuse ini berhubungan dengan dioda pengaman yang terdapat di dalam pesawat, berguna 

agar apabila hubungan plus dan minus ke power supply terbalik, maka ia akan putus sehingga 

pesawat kita tidak menjadi rusak.

Sebelum   mulai   beroperasi,   perlu   dichek   terlebih   dahulu   apakah   transmisi   kita 

menimbulkan gangguan terhadap perangkat elektronik tetangga (radio, TV, sound system, telepon 

dsb).

POWER SUPPLY

Power   supply   dapat   pula   dibuat   sendiri   dengan   mudah,   jauh   lebih   mudah   daripada 

membuat   transmitter   homebrew.   Hasilnya   akan   lebih   andal   daripada   membeli   power   supply 

dengan merk yang belum terkenal.

Yang perlu diperhatikan pada power supply adalah jangan sampai terjadi voltage drop 

pada saat diberikan beban maksimum. Voltage drop akan dapat merusakkan transmitter.

Pembelian   power   supply   untuk   merk­merk   yang   belum   terkenal,   perlu   diperhatikan 

komponen­komponennya,   secara   visual   dapat   diperhatikan   besarnya   trafo   dan   besarnya 

kondensator untuk dapat memperkirakan secara visual kemampuannya. Setelah itu perlu ditest 

dengan pembebanan. Jangan percaya begitu saja pada tulisan yang terdapat pada kotak power 

supply tersebut. 

Kelengkapan   voltmeter   pada   power   supply   adalah   sangat   penting   agar   kita   dapat 

mengamati setiap saat voltase yang dihasilkannya demi keawetan pesawat kita.

KEYER

Berbagai   macam   keyer   terdapat   di   pasaran,   baik   yang   elektronik   maupun   yang   biasa. 

Pemilihan jenis mana sangat  tergantung pada kesukaan anda masing­masing.  Untuk kecepatan 

ketukan 20 WPM ke bawah, maka keyer yang tidak elektronik biasanya masih dapat digunakan. 

Akan tetapi untuk ketukan di atas 20 WPM, pada umumnya memerlukan keyer elektronik.

Baik keyer yang biasa maupun yang elektronik dapat dibuat sendiri dengan mudah serta 

biaya   yang   masih   terjangkau   oleh   rata­rata   rekan   amatir.   Keyer   elektronik   mempunyai   pedal 

horisontal. Pencetan kekiri memberikan signal “dah” dan ke kanan memberikan “dit”. Junlah “dit” 

atau “dah” akan tergantung dari pengaturan kecepatan dan lamanya pencetan.

Disamping itu terdapat pula jenis keyer yang dinamakan “semi automatic action key”. 

Keyer   ini   mempunyai   pedal   yang   horisontal,   pencetan   ke   kiri   akan   memberikan   signal   “daa” 

sedangkan pencetan ke kanan akan memberikan signal “dit”. Jumlah signal “dit” tergantung dari 

lamanya pencetan

ANTENA

Antena mempunyai  dua fungsi penting ialah mengubah getaran listrik yang dihasilkan 

oleh transmitter anda menjadi gelombang elektromagnetik yang kemudian memancar menuju ke 

sasaran,   ialah   teman   anda   ber­QSO.   Fungsi   kedua   adalah   sebaliknya   menerima   pancaran 

gelombang   elektromagnetik   dari   rekan   kita   dan   mengubahnya   menjadi   getaran   listrik   yang 

kemudian oleh receiver kita diolah sehingga menjadi informasi.

Dengan   demikian   dapat   kita   fahami   bahwa   antena   mempunyai   peranan   yang   sangat 

penting pada keseluruhan sistem komunikasi. Makin bagus antena makin jauh dapat memancarkan 

gelombang radio kita. Dengan antena yang tidak bagus, maka sekalipun transmitter kita adalah 

yang tercanggih di dunia, tidak akan mampu berbuat banyak. Keberhasilan kita menyusun stasiun 

radio yang baik sangat tergantung dari sistem antena.

Antena dapat kita buat sendiri dengan amat mudah, jauh lebih mudah daripada membuat 

peralatan   yang   lain.   Biayanyapun   relatif   sangat   murah,   padahal   fungsinya   amat   menentukan. 

Antena dapat kita sempurnakan designnya setiap waktu dengan tanpa membeli bahan yang baru.

b. Free Standing  Fixed Tower

Tower   susun   relatif   akan   memerlukan   tempat   yang   luas   untuk   menambatkan   kabel 

penegang. Apabila penggunaan tower jenis ini kurang dapat diterima, maka dapat didirikan free 

standing fixed tower.

Tidak seperti halnya dengan tower susun, tower jenis ini praktis tidak untuk dibongkar­ 

bongkar­pasang. Biayanyapun tidak berbeda terlalu jauh dibanding tower susun.

Apabila   digunakan   antena   pengarah,   maka   untuk   memutar   arah   antena   digunakanlah 

Rotator, ditempatkan di ujung atas tower. Agar rotator tidak banyak menahan beban tekanan maka 

di ujung atas tower ditempatkan sebuah bearing dan rotator ditempatkan di bawahnya.

Sesuai   dengan   peraturan   yang   berlaku,   maka   tinggi   maksimum   tower   sedemikian 

sehingga tinggi antena tidak melebihi 25 meter, diukur dari permukaan tanah. Penempatan tower 

di atas suatu bangunan memerlukan izin khusus.

Bagi rekan amatir yang tinggal di dekat Bandara, maka tinggi antena disesusikan dengan 

peraturan yang berlaku.

FEEDER LINE

Feeder   line   (umumnya   kebel   koaksial)   berfungsi   menyalurkan   getaran   listrik   dari 

transmitter ke antena dan sebaliknya menyalurkan getaran listrik dari antena ke receiver.

Untuk penyalur getaran listrik dari dan ke antena tersebut di atas, kita dapat menggunakan 

berbagai macam kabel ialah kabel tunggal, twin lead (seperti untuk TV hitam putih), kabel paralel 

(yang   rupanya   mirip   dengan   tangga   tali)   dan   dapat   pula   menggunakan   kabel   koaksial.   Kabel 

koaksial ini yang sekarang banyak digunakan karena lebih mudah penggarapannya.

Di   pasaran   terdapat   berbagai   macam   merk   dan   berbagai   macam   ukuran   besarnya. 

Besarnya kabel koaksial akan banyak berpengaruh pada losses, makin besar ukurannya, losses 

cenderung makin kecil.

Disamping ukuran besarnya, maka kabel koaksial mempunyai ukuran yang penting ialah 

impedansi. Biasanya perangkat kita mempunyai impedansi 50 ohm.

Apabila kabel koaksial terlampau panjang, untuk merapikannya jangan digulung sehingga 

merupakan lingkaran, karena hal ini akan dapat mempengaruhi impedansinya,

KELENGKAPAN ADMINISTRASI STASIUN

Sesuai dengan peraturan dan perundang­undangan yang berlaku, maka setiap stasiun radio amatir 

harus dilengkapi :

a. Rekaman IAR

b.

IPPRA asli

c.

Papan nama 

d.

Diagram instalasi

e. Buku pedoman alat pemancar dan skemanya

f.

Logbook

Berdasarkan peraturan yang berlaku, logbook harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Berisi data­data percakapan yang terdiri atas :

a.

hari, bulan dan tahun

b.

jam ber­QSO dalam UTC

c.

nama panggilan stasiun lawan bicara

d.

band frekuensi

e.

kelas emisi

f.

daya pancar

2.

Logbook harus mempunyai halaman urut

3.

Setelah logbook penuh, harus disimpan paling sedikit 2 tahun, dihitung dari tanggal QSO 

terakhir

Adapun contoh bentuk halaman logbook adalah sebagai berikut :

DATA OF QSO

STATION                                                   POWER

DATE UTC FREQ MODE CALL

SNT REC RE­MARKS

Perlengkapan lain dari suatu stasiun amatir radio dapat berupa :

a.

Jam dan kalender, diperlukan untuk setiap stasiun radio amatir agar logsheet dapat diisi 

sesuai  peraturan  yang  berlaku Penggunaan  jam dengan  display  angka  sampai  24 akan 

lebih memudahkan operasi

b. Band Plan, digunakan agar kita selalu dapat ingat apakah kita bekerja pada segmen yang 

benar

c.

Peta   Radio   Amatir,   penting   untu   DX­ing   dan   SWL­ing,   agar   dapat   mengetahui   letak 

negara yang bersangkutan sehingga arah antena kita dapat tepat.

d.

Tabel alokasi prefix, berguna pula bila kita melakukan SWL untuk mengetahui amatir dari 

negara mana yang sedang QSO, sekaligus persiapan DX­ing.

e.

Kelengkapan   suatu   stasiun   radio   amatir   dengan   QSL­card   serta   kebiasaan   mengisinya 

sehabis QSO merupakan hal yang sangat menguntungkan diri sendiri, karena rekan­rekan 

menjadi senang terhadap kita

PERALATAN PELENGKAP

a. AVO Meter

Alat ini berfungsi sebagai alat ukur Ampere, Voltase baik AC maupun DC serta mengukur 

besarnya Tahanan. Sehingga bila pada suatu saat terdapat gangguan pada stasiun, dapat segera 

dicheck sebab­sebabnya sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.

b. Toolkit

Tersedianya   toolkit   pada   stasiun   dapat   memungkinkan   dapat   diatasinya   gangguan   kecil­

kecilan secara baik. Penggunaan alat yang tidak tepat akan dapat merusakkan perangkat.

c. Solder dan Patri

Tersedianya   Solder   dan   Patri   pada   stasiun   radio   akan   sangat   bermanfaat,   untuk 

memungkinkan   gangguan   pada   sambungan­sambungan   dapat   segera   teratasi.   Timah   patri 

untuk ini biasanya digunakan yang angkanya 60/40

ALAT DAN TINDAKAN PENGAMANAN

PENANGKAL PETIR

a. Terjadinya petir dan fungsi penangkal petir

  Gesekan   antara   dua   gumpalan   udara,   misalnya   apabila   di   udara   terdapat   angin   yang 

bertiup pada arah yang berbeda, dapat menimbulkan adanya listrik statik pada gumpalan udara 

tersebut. Gumpalan udara yang bermuatan listrik ini, ada yang muatannya positif dan ada yang 

negatif, kemudian bergerak sesuai arah angin dan berusaha untuk melepaskan kembali muatan 

listriknya. Bila gumpalan udara yang bermuatan listrik positif bertemu dengan gumpalan udara 

dengan muatan yang berlawanan, maka pada jarak yang cukup dekat akan melepaskan muatan 

listriknya, terjadilah bunga api listrik yang disertai suara yang kita sebut petir. Apabila gumpalan 

udara bermuatan listrik tadi tidak bertemu dengan gumpalan udara lain muatannya berlawanan, 

maka bila cukup dekat dengan bumi, akan berusaha untuk melepaskan muatannya ke bumi. Bila 

ada   pohon   atau   rumah   maka   pelepasan   muatan   listrik   tersebut   disalurkan   melalui   pohon   atau 

rumah tersebut. Sehingga pohon atau rumah yang digunakan untuk penyaluran pelepasan muatan 

listrik tersebut dikatakan “disambar petir”.

Pelepasan   muatan   listrik   ke   bumi   tersebut   akan   lebih   disukai   bila   disalurkan   melalui 

konduktor yang baik, misalnya melalui  kabel  tembaga  yang  ditanamkan  kedalam  bumi  cukup 

dalam serta menjulang ke langit cukup tinggi, lebih disukai lagi bila ujung atasnya runcing. Inilah 

yang disebut alat penangkal petir.

Apabila disamping rumah dipasang sebuah penangkal petir, yang lebih tinggi dari rumah 

tersebut, maka petir lebih suka menyambar penangkal tadi daripada menyambar rumah itu. Jadi 

fungsi   penangkal   petir   sebenarnya   bukan   menolak   datangnya   petir,   akan   tetapi   menyediakan 

saluran   yang   bagus   bagi   udara   yang   bermuatan   listrik   untuk   membuang   muatan   listriknya   ke 

bumi. Jadi marilah istilah penangkal petir tersebut di atas kita baca saja sebagai “penyalur petir” 

atau ”penangkap petir”

Suatu antena juga terbuat dari bahan konduktor yang baik, koaksialnya juga konduktor 

yang baik dan di ground secara baik pula, maka antena adalah juga merupakan penyalur petir yang 

baik. Sekarang mungkinkah kita mengamankan antena dari sambaran petir.

Suatu cara agar antena terhindar dari sambaran petir adalah dengan menempatkan banyak 

penangkal   petir   mengelilingi   antena,   merupakan   pagar   yang   tingginya   melebihi   antena   itu, 

sehingga gumpalan awan yang bergerak tadi sebelum mencapai antena dihadang terlebih dahulu 

oleh   penangkal   petir.   Namun   hal   ini   praktis   tidak   akan   kita   lakukan,   karena   biayanya   yang 

terlampau tinggi. Teknik pemagaran ini hanya digunakan  pada gudang­gudang atau pabrik bahan 

peledak agar instalasi tersebut terhindar dari petir.

Penempatan penangkal petir di atas antena dapat juga sedikit memberikan pertolongan 

karena sebagian petir akan lewat penangkal tersebut, akan tetapi tidak ada jaminan untuk secara 

sempurna terhindar. Sebagian akan tetap menyalur lewat antenna dan walapuan yang mengalir 

lewat antenna ini amat sangat kecil, pesawat akan tetap rusak.

Mengingat hal tersebut di atas, maka lokasi stasiun di dalam kamar tidur dan penempatan 

perangkat di dekat tempat tidur anda, perlu dipertimbangkan secara masak untung dan ruginya, 

khususnya mengenai bahaya petir ini.

Sekarang pemikiran kita tujukan saja kepada tidakan untuk menghindarkan pesawat dari 

akibat petir, ini tidak sulit yaitu :

1. Cabut   kabel   koaksial   sehabis   pakai,   jauhkan   dari   perangkat,   letakkan   ujungnya   diatas 

bumi.

2.

Jangan   mengudara   pada   saat   ada   kemungkinan   terjadinya   petir,   misalnya   pada   waktu 

hujan.

3.

Lepaskan hubungan power supply dari jaringan PLN, karena petir dapat pula menyambar 

kabel listrik PLN di jalan, yang akibatnya dapat sampai pula ke power supply terus ke 

pesawat.

b. Alat kecil penghindar petir.

Di pasaran terjual pula alat kecil penangkal petir yang berfungsi sebagai penyaring. Alat ini 

akan menyalurkan frekuensi radio de dalam pesawat dan membuang aliran petir ke bumi. Alat ini 

dapat pula sedikit menolong, akan tetapi penulis tidak menganjurkan kepada rekan­rekan amatir 

untuk menggantungkan keamanan kepada alat tersebut.

INSPEKSI TOWER

Tower yang di­galvanis akan jauh lebih tahan karat daripada yang tidak. Sekerup­sekerup 

tower yang terbuat dari bahan stainless steel akan lebih tahan karat.

Khususnya   untuk   tower­tower   yang   tidak   ter­galvanis   perlu   adanya   inspeksi   secara 

periodik, setidak­tidaknya setahun sekali. Sehingga segala macam perubahan yang terjadi segera 

dapat terdeteksi dan dapat diambil tindakan pengamanan secara dini

PEMASANGAN ANTENA.

Apabila jaringan listrik PLN di lokasi stasiun tidak terisolasi, maka khususnya untuk antena 

jenis dipole perlu diperhatikan agar apabila tali pengikat putus tidak menimpa kawat listrik yang 

terbuka   tersebut.   Penggunaan   kabel   terisolasi   untuk   antena   dipole   akan   lebih   menambah 

keamanan.

Khususnya   untuk   antena   inverted   V,   maka   ujung­ujung   dipole   perlu   ditempatkan   pada 

ketinggian yang cukup sehingga tidak terjangkau oleh tangan manusia.

PENGGUNAAN STECKER/SOCKET

Ujung   kabel   power   supply   yang   untuk   ditancapkan   ke   jaringan   listrik   harus   diberikan 

stecker yang sesuai, jangan dibiarkan telanjang. Untuk ujung kawat yang tidak boleh kena aliran 

listrik PLN diberikan socket yang jenisnya lain untuk menghindarkan salah tancap. Konektor lain­

lainnya diusahakan agar jenisnya berlainan pula. Selanjutnya perlu pemberian tanda­tanda yang 

jelas, mana yang positif dan mana yang negatif.

ISOLASI SAMBUNGAN

Semua sambungan kawat harus terisolasi  dengan baik sehingga terhindar dari hubungan 

pendek.   Sedapat  mungkin   semua  sambungan   disolder  sehingga   tidak  mudah  lepas  yang  dapat 

berakibat mengganggu operasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar